Nenek Moyang Ayam Serama

29 November 2015

sejarah ayam serama

Asal usul ayam serama adalah dari persilangan ayam modern game bantam - ayam silkie bantam - ayam kate Jepang. Nama penyilangnya adalah Wee Yean Een asal Kelantan Malaysia.

moyang_serama photo moyang_serama_zpsox0swaxx.jpg

Pada tahun 1971 Wee Yean Een memulai menyilangkan ayam lokal Kapan, Ayam Kapan dipilih lantaran memiliki sayap menjuntai lurus ke bawah dikawinkan dengan ras ayam Modern Game Bantam yang memiliki postur badan tegap dan kaki panjang tertarik ke belakang menyerupai huruf S. Keturunan pertama hasil perkawinan antar ayam Kapan dan Modern Game Bantam, dikawinkan dengan jenis ayam Sutera Silkie Bantams. Perkawinan tersebut akhirnya melahirkan ayam sutera berpostur badan kecil. Wee Yean Een nampaknya masih tidak puas dengan hasil persilangan tersebut. Wee Yean lalu menjodohkan keturunan ke dua tersebut dengan Kate Jepang. Ayam ini punya postur tubuh yang kecil mungil hanya seukuran kepalan tangan, warna bulunya indah serta bentuk ekor berdiri tegak. Bobot ayam ini 500 gr dan tinggi hanya berkisar 15 – 25 cm saja saat usia dewasa. Wee Yean Een lantas memberi nama Serama kepada ayam mungil tersebut. Julukan tersebut ia berikan lantaran ayam hasil kreasinya itu memiliki gaya dan penampilan gagah layaknya Sri Rama tokoh pewayangan dalam kisah Ramayana.

Tips Agar Induk Serama Tidak Suka Mematok Telur

03 June 2014


Salah satu prilaku buruk dari induk serama betina adalah suka mematok / memecahkan telurnya sendiri saat dia baru saja bertelur. Jika prilaku ini terjadi pada peliharaan ayam serama Anda, hal yang perlu dilakukan adalah menyendirikan induk serama tersebut kedalam kandang khusus (kandang tipe baterai) seperti pada foto dibawah ini.

 photo IMG0630A_zps837e101a.jpg


Dengan desain kandang baterai, yakni memiliki lantai yang miring maka telur serama akan menggelinding keluar kandang, sehingga sang induk tidak sempat mematuk telurnya. Jika tidak terjadi masalah dalam perkawinannya, cara memasukkan induk serama bisa dilakukan sepasang jantan dan betina. Tapi jika terjadi masalah dalam perkawinan dari sepasang induk serama tersebut, maka biarkan dulu sepasang induk serama tersebut melakukan perkawinan di kandang biasa kemudian silahkan dilihat anus induk betinanya, jika sudah siap bertelur baru dipindahkan ke kandang bateri.

Penampilan Para Juara Kontes Serama

10 August 2013



Berikut adalah data para juara kontes Nasional ayam serama TRUBUS CUP 2011. Sengaja kami posting dengan maksud untuk menambah referensi wawasan bagi serama mania.

Kelas : Anakan

Juara I
Nama Pemilik : Gusti M Taufik
Nama Ayam : Angel
Bobot / Usia : 3 bulan

Juara II
Nama Pemilik : Vicky
Nama Ayam : Fe Hung
Bobot Usia : -

Juara III
Nama Pemilik : Faiz
Nama Ayam : Bedil
Bobot Usia : 3 bulan

Berikut adalah foto penampilan para juara dalam kelas ANAKAN

serama juara kelas anakan

Juara Harapan I
Nama Pemilik : Wawan
Nama Ayam : Dadali
Bobot Usia : 3 bulan

Juara Harapan II
Nama Pemilik : Vicky
Nama Ayam : Min Chi
Bobot Usia : -

Berikut adalah foto penampilan para juara dalam kelas ANAKAN

 photo juara_anakan_21_zpsd9de401b.jpg


Kelas : Muda

Juara Best of The Best
Nama Pemilik : Hans
Nama Ayam : Black Star
Bobot / Usia : 9 bulan

Juara I
Nama Pemilik : Ardinata
Nama Ayam : Black Star
Bobot / Usia : 9 bulan

Juara II
Nama Pemilik : SP Serama
Nama Ayam : Rising Star
Bobot Usia : 9 bulan

Berikut adalah foto penampilan para juara dalam kelas MUDA

serama juara kelas anakan

Juara III
Nama Pemilik : Arifin Februarius
Nama Ayam : Transformer
Bobot Usia : 9 bulan

Juara Harapan I
Nama Pemilik : Aceng P2SP
Nama Ayam : Machine Gun
Bobot Usia : -

Juara Harapan II
Nama Pemilik : Dorry
Nama Ayam : Afgan
Bobot Usia : 8 bulan

Berikut adalah foto penampilan para juara dalam kelas MUDA

 photo juara_anakan_21_zpsd9de401b.jpg


BERSAMBUNG......

Tags:

Ciri Serama Ideal

10 June 2013



Bagian Tubuh

Kepala dan jengger – Ukuran kepala kecil, proporsional dengan tubuh. Muka merah cerah dan bersih.Organ-organ yang ada di kepala seperti paruh, telinga, hidung, dan mata tidak cacat. Jengger, salah satu bagian penting dalam penilaian. Ukuran jengger tidak terlalu besar atau kecil (proporsional) dengan bentuk menyerupai lengkungan kurva. Posisi jengger tegak tidak miring, berwarna merah segar. Jumlah gerigi maksimal 5 dengan ukuran dan kedalaman seragam.

Ekor – Ukuran besar, vertikal dan tinggi. Bulu ekor utama panjang, melentik di penghujung dan berkembang seperti bentuk V.Lawi(ayam jantan) vertical 90o dan sedikit melentik kebelakang di saat terakhir. Ekor selalu terlihat mekar dengan bukaan 45o dari arah samping, atau menyerupai huruf A. Bulu-bulu yang menyusun ekor minimal berjumlah 6 helai dan dilengkapi bulu asuh minimal 5 helai. Posisi ekor lurus, tidak miring kekanan atau kekiri. Susunan antar bulu rapi menyerupai anak tangga dilihat dari ujung bulu. Kedudukan bulu pertama tegak keatas hamper membentuk sudut 90odan rapat ke bulu pedang (lawi). Tingginya melebihi kepala. Bulu pertama yang terlalu kedepan di nilai kurang baik.

Sayap – Ketika berdiri, sayap ayam dalam posisi vertikal tetapi sedikit membelok kebelakang. Ujung sayap bersentuhan sedikit dengan lantai. Dalam keaadaan berdiri normal, tidak jinjit, ujung sayap menyentuh jari-jari kaki. Posisinya mengarah kedepan sehingga tegak lurus ke lantai. Sayap yang menggantung mengurangi nilai. Semakin tinggi posisi menggantungnya, semakin banyak pengurangan nilainya. Bulu sayap juga tidak boleh ada yang tanggal, sobek, dan melintir.

 photo ciri_serama_ideal_1.jpg

Warna – Penilaian warna bulu tidak mempunyai patokan khusus. Namun, warna – warna langka cenderung dinilai lebih besar seperti putuh polos atau hitam solid. Seiring dengan perkembangan jumlah populasi, warna-warna cerah, rinting, mas, dan berpola spot – spot dibagian dada kian diminati.

Bulu - Khusus induk betina dan anakan poin bulu rendah karena ada yang sebaik warna bulu jantan. Bulu kemas atau rapat mempunyai nilai lebih karena mengesankan sosok ayam lebih kecil. Bulu kemas dicirikan dengan tulang-tulang halus, melekat erat ketubuh, tidak mengembang. Bulu yang terlihat mengkilap, rapi, bersih, tidak berkutu. Poin berkurang bila bulu disekitar dubur tampak rusak.

Badan – Tegap dan bulat. Dada ayam lebih luas dari bagian belakang apabila dilihat dari atas. Dari tepi, badab berbentuk V. Belakang ayam pendek dan lebar dibagian bahu. Perbandingan antara lebar tubuh dan tinggi berdasarkan tipenya: tubuh tipis 25%, tubuh ideal 40-50% dan tubuh bulat lebih dari 60%. Belakangan tipe tubuh tipis dengan dada menonjol lebih disukai karena mengesankan serama lebih mini. Dengan begitu pinggangpun akan terlihat lebih ramping.

Kaki – tidak begitu rapat dan parallel. Panjang sederhana dan seimbang dengan ukuran sayap. Paha berotot dan sederhana panjang. Taji dibagian tengah betis, keras, kecil dan menuju kebelakang kaki. Panjang kaki proporsional dengan tubuh. Tungkai kaki langsing dengan jari-jari yang lentik. Sisik dan kuku jari lengkap dan tidak cacat. Warna kaki selama ini tidak dinilai, yang penting serasi dengan warna bulu. Serama berbulu putih atau terang biasana berkaki kuning atau putih. Sedangkan ayam serama yang berbulu gelap, warna kakinya abu-abu atau hitam.

Lawi – Bagi serama remaja dan dewasa,ekor dilengkapi sepasang bulu pedang atau lawi. Semakin panjang bulu lawi emakin bagus.Serama size kecil 6-7 cm; size sedang dan besar 8-9 cm. Namun, bulu lawi harus keras sehingga berdiri tegak 90° mengikuti bulu ekor pertama. Posisi lawi melebihi 90°, kurang baik. Bentuk lawi lancip seperti daun ilalang, berujung runcing.

Pembagian Kelas Dalam Kontes Ayam Serama

30 May 2013



Pembagian kelas dalam lomba atau kontes ayam serama dapat terdiri dari 9 kelas yakni kelas dewasa grade A, kelas dewasa grade B, kelas betina dewasa, kelas dewasa tanpa lawi, kelas jantan muda, kelas betina muda, kelas jantan muda, kelas betina muda, dan kelas anakan. Mengenai jumlah kelas yang dibuka dalam suatu kontes bergantung dari minat dan kesiapan peserta, sehingga pada setiap kegiatan kontes jumlah kelas yang dilombakan akan berbeda di setiap tempat.

1. Dewasa Jantan Grade A
Acuan kriteria yang digunakan untuk kelas ini, adalah usia ayam sudah dewasa, tampak dari fisik ayam dengan tumbuhnya bulu pedang (lawi) secara maksimal dan berat ayam kurang dari 360 gram. Kelas ini sering disebut juga dengan Kelas Utama, merupakan kelas paling bergengsi di arena kontes ayam serama.

2. Dewasa Jantan Grade B
Acuan kriteria yang digunakan untuk kelas ini, adalah usia ayam sudah dewasa, tampak dari fisik ayam dengan tumbuhnya bulu pedang (lawi) secara maksimal dan berat ayam antara 360 – 540 gram. Kelas ini sering disebut juga dengan Kelas Madya. Ayam serama yang berlomba dikelas ini merupakan ayam yang memiliki karakter bagus tapi memiliki ukuran yang agak besar.

3. Dewasa Betina
Pada kelas ini di perlombakan betina-betina yang harus bergaya seperti layaknya serama jantan. hanya kolom criteria penilaian lebih sedikit dari pada kelas dewasa jantan.

4. Kelas Dewasa Tanpa Lawi
Pada kelas ini diperuntukkan bagi ayam serama yang tidak memiliki bulu pedang (lawi). Adakalanya ayam serama pada saat mabung (moulting) atau lepas bulu atau suatu sebab sehingga lawinya (ekor pedang) tanggal. Jika ayam diperlombakan di kedua kelas umum maka akan sulit bersaing dengan ayam-ayam lain yang memiliki lawi, karena lawi juga mendapat nilai saat kontes. Adakalanya kelas ini merupakan kelas paling ramai dikontes. Hal ini dikarenakan ayam-ayam jawara yang karena suatu sebab lepas lawinya masuk kelas ini. Sehingga tidak menutup kemungkinana ayam serama dari kelas ini dapat meraih Best on The Best di kontes.

5. Jantan Muda
Ayam serama muda yang belum maksimal postur tubuhnya, gaya dan penampilannya akan masuk di kelas ini. Namun tidak ada patokan baku berapa usia yang diijinkan untuk bisa masuk kelas ini menjadi polemik tersendiri. Beberapa panitia mengunakan metode hitung bulu ekor, ada juga yang melihat taji jengger dan sebagainya.

6. Betina Muda
Kelas betina muda ini sama dengan kelas jantan muda, bedanya hanya pada jenis kelamin.

7. Jantan Remaja
Kasus dan dasar pemikiran sama seperti Jantan Muda, hanya Kelas Jantan Remaja usia ayam lebih muda dari Jantan Muda. Pada kelas ini keadaan ayam tepat setelah menanggalkan status anakannya. Ciri fisik yang tampak adalah munculnya kulit jengger di sekitar muka dan bulu rawis di leher dan pangkal ekor sudah tumbuh.

8. Betina Remaja
Kelas betina remaja ini sama dengan kelas Jantan Remaja, hanya beda jenis pada kelamin.

9. Anakan
Pada kelas ini biasanya paling banyak pesertanya di kontes serama. Pemain pemula umumnya banyak yang turun dikelas ini. Kelas anakan di bagi menjadi 6 kelas dengan mempertimbangkan usia dan dilihat dari ciri-ciri fisiknya seperti jengger dan bulu. Ada juga yang membedakan kelas ini berdasarkan berat badan ayam. Hal ini dilakukan untuk lebih akuratnya membagian kelas pada anakan serama, yang tidak ada ciri-ciri fisik yang menonjol yang disepakati pemain serama (jengger dan bulu pada masing-masing anak ayam tergantung genetik). Pengunaan kriteria pada kelas ini tergantung dari kebijakan panitia lomba tingkat lokal.

  • Anakan A jantan (usia 1-2,5 bulan atau dibawah 120 gram)
  • Anakan A betina (usia 1-2,5 bulan atau dibawah 120 gram)
  • Anakan B jantan (usia 2,5-3,5 bulan atau 121-160 gram)
  • Anakan B jantan (usia 2,5-3,5 bulan atau 121-160 gram)
  • Anakan C jantan (usia 3,5-5,5 bulan atau anakan lebih dari 161 gram )
  • Anakan C Betina (usia 3,5-5,5 bulan atau anakan lebih dari 161 gram)

Desain Kandang Serama yang Unik dan Modern

27 August 2012



Saya menemukan beberapa desain kandang ayam hias yang dapat digunakan untuk kandang ayam serama, dalam model-model kandang dibawah ini sangat elegan baik dalam hal manfaat maupun arsitekturnya. Setiap bentuk kandang memiliki ruang umbaran dan ruang istirahat yang tertutup, di dalam ruang tertutup dapat pula difungsikan sebagai tempat ayam serama bertelur dan mengeram.

Gambar Kandang Serama-1

kandang ayam serama

Gambar Kandang Serama-2

serama

Gambar Kandang Serama-3

kandang serama

Gambar Kandang Serama-4

ayam serama

Serama Mati Gaya

21 June 2012



Bila ayam serama saat berada di meja kontes seperti bengong, diam saja atau kalaupun sempat bergerak hanya jalan beberapa langkah saja kemudian diam lagi disebut mati gaya..

Jangankan membusungkan dada kemudian menarik kepalanya ke belakang leher, karena posisi diamnya pun juga tak jauh beda dari ayam biasa. sayapnya tak ditarik ke depan. Lehernya juga menyelonjor saja. Selama dua sampai tiga menit di atas meja tetap diam saja. Ayam serama yang mati gaya seperti itu sebagus apapun posturnya pastilah nilainya di kolom gaya kecil sekali. Untuk ayam kelas dewasa dan muda yang bergaya seperti itu paling maksimal hanya 19 ( dari 25 % nilai maksimal )dan akan sulit untuk meraih juara.

Mengapa serama sampai mati gaya. Bisa dikarenakan dari sononya memang tidak punya bakat bergaya atau memang kurang latihan. Yang tak punya bakat bergaya sebetulnya bisa dilihat dalam kesehariaan. Ayam tersebut tak terlihat ceria suka memamerkan kebolehannya memperagakan aneka gaya khas serama. Saat dipegang juga cenderung liar karena kurang dekat dengan manusia.
Karena itu saat membeli serama sebaiknya dites di atas meja. Apakah dia aktif bergerak namun tampak agresif. Atau malah diam dan bengong. Bila sejak awal sudah mati gaya apalagi usianya sudah lewat remaja (di atas lima bulan), dilatih bagaimanapun juga tetap susah.

Untuk mengatasi serama yang mati gaya disarankan agar ayam sering dilatih di atas meja kontes. Ayam serama yang memang dipersiapkan ke kontes sebaiknya sering dilatih di atas meja. Bahkan saat dijemur pagi hari, sebaiknya juga di atas meja kontes.
Karena dengan melatih seperti itu ayam jadi tak kagok dan minder saat di arena kontes yang biasanya rame dijubeli penonton.